Alhamdulillah, seorang putra Indonesia bernama Perdana Karim Prihartato berhasil mendapatkan gelar doktor (PhD) dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), Arab Saudi, pada 12 Desember 2014. Perdana boleh juga disebut sebagai lulusan “perdana” – wisudawan asal Indonesia yang pertama kali mendapatkan gelar doktor dari KAUST.
Perdana berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Vertical distribution of dielly migrating mesopelagic fish in respect to nocturnal lights (Distribusi vertikal dari migrasi siang-malam ikan mesopelagik menghadapi pengaruh cahaya malam). Komite disertasi adalah Prof. Stein Kaartvedt (pembimbing sekaligus ketua komite), Prof. Xabier Irigoien, Prof. Ibrahim Hoteit dan Prof. Jarl Giske. Disertasi ini digarap di Red Sea Research Center selama 4 tahun.
Dalam teori evolusi, reproduksi (menghasilkan keturunan) merupakan faktor utama dalam keberlangsungan makhluk hidup. Reproduksi ini dipengaruhi oleh pertumbuhan (growth) dan kemampuan bertahan hidup (survival). Dalam bertahan hidup, makhluk hidup harus berperilaku sedemikian rupa sehingga ia dapat beradaptasi dengan keadaan alam (cuaca, lingkungan, siklus siang-malam). Disertasi ini mengulas soal perilaku makhluk hidup, khususnya ikan. Disertasi ini membahas perilaku malam hari ikan mesopelagik (ikan laut yang hidup di kedalaman 200-1000 m), khususnya Maurolicus muelleri, dan mengusulkan sebuah model matematika untuk menggambarkan perilaku ikan tersebut. Meskipun jumlahnya masif, nilai ekonomi ikan mesopelagik ini belum tergali. Padahal, peran ikan cukup penting: (i) mentransfer karbon dari permukaan laut ke kedalaman mesopelagik (hingga 1000 m) yang miskin makanan, dan (ii) penghubung antara plankton dan ikan pemangsa (piscivorous fish) seperti kod, tuna, herring dalam rantai makanan. Penelitian dilakukan bersama Ekspedisi Malaspina di Laut Merah (sebagai representasi wilayah tropis) dan Masjforden, Norwegia (sebagai representasi wilayah sub-tropik, atau lintang tinggi). Di wilayah tropik (yang langitnya terang, matahari berlimpah), perilaku malam ikan mesopelagik masih mengikuti pola umum: berenang mendekati permukaan pada saat malam, dan turun ke dalam saat siang. Pada saat malam, dua faktor ditemukan sangat mempengaruhi perilakunya: fase bulan (khususnya bulan purnama) dan pasokan oksigen terlarut. Di kawasan sub-tropik (yang cenderung mendung), perilaku ikan lebih banyak ditentukan oleh perubahan musim, daripada fase bulan. Perubahan musim ini berhubungan dengan lamanya matahari bersinar.
Menyelesaikan pendidikan S1 (Sarjana Pertanian) dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2009, Perdana hijrah ke KAUST untuk mengambil program S2 (Master) pada tahun yang sama. Sebagai founding student (mahasiswa awal ketika KAUST baru dibuka), Perdana mendapat privilege (berupa beasiswa) dari KAUST bahkan ketika ia masih berada di Indonesia. Saat ini, Perdana bekerja sebagai marine ecologist di perusahaan minyak Arab Saudi, ARAMCO, di Dahran.
Salam dari KAUSTINA! Semoga masa depan Perdana semakin cerah dalam segala hal. Amin!