Ditulis oleh: Nur Abdat
Berawal dari keinginan saya untuk magang saat liburan semester kuliah saya mulai mencari kesempatan magang di beberapa lembaga riset di negara tempat saya menuntut ilmu, Jerman. Di masa mencari lowongan magang di news feed account facebook saya muncul share dari mahasiswa KAUST mengenai program baru yang bernama VSRP alias Visiting Student Research Program, program magang berbasis riset dengan para ahli di bidangnya. Memang pernah terbersit di pikiran saya bahwa nanti ketika saya lulus S2 ingin melanjutkan kuliah S3 di KAUST, namun tidak pernah terpikir bisa riset dalam waktu singkat di kampus ini sebelum lulus S2. Tidak mau menyiakan kesempatan ini langsung saya menuju website VSRP di: vsrp.kaust.edu.sa untuk melihat penjelasan lebih lanjut mengenai VSRP dan tema tema apa saja yang ditawarkan, Alhamdulillah ada 1 tema yang cocok sekali dengan latar belakang pendidikan S1 saya di bidang Teknik Geodesi dan juga berkaitan dengan jurusan yang saya pelajari sekarang yaitu Hydrogeology. Bergegas saya melengkapi dan mengirim semua berkas pendaftaran yang dibutuhkan mencakup formulir yang telah diisi (bisa diunduh langsung di website VSRP), letter of motivation, fotokopi halaman pertama passport, serta letter of recommendation. Ijazah TOEFL diperlukan jika bahasa pengantar studi bukan bahasa Inggris. Bak gayung bersambut, kurang dari 24 jam email pendaftaran saya dibalas beserta pertanyaan kapan bisa diwawancara oleh calon supervisor saya dan admission office KAUST. Agak kaget memang saat membacanya, saya minta waktu 5 hari untuk persiapan wawancara. Di waktu persiapan yang sangat singkat ini saya menyiapkan diri dengan mencari serta berlatih typical questions and answers for research internship serta membaca paper mengenai tema yang akan saya kerjakan di KAUST nanti. Persiapan ini menurut saya pribadi sangat penting, jadi saya tahu bagaimana cara menjawab yang baik (apalagi saya bukan penutur asli bahasa Inggris) dan jangan ragu ketika dalam proses wawancara bertanya kepada pewawancara jika ada hal yang tidak dimengerti. Namun karena satu dan lain hal, wawancara mundur sebulan kemudian yang berarti waktu persiapan lebih banyak! Setelah proses wawancara saya menunggu kurang lebih 3 minggu untuk mendapat hasil wawancara apakah saya diterima atau tidak. Rupanya saya tidak mendapat jawaban bahwa saya diterima, melainkan langsung diberi surat undangan dari Ministry of Foreign Affairs (MOFA) untuk membuat visa di Frankfurt. Proses pembuatan visa pun berjalan dengan cepat, seminggu langsung selesai. Hari yang ditunggu pun tiba, perjalanan dari Frankfurt ke Jeddah selama 5,5 jam tidak terasa membosankan karena saya mendapat kenalan 2 keluarga Saudi di pesawat, kami ngobrol dan bertukar nomor telpon dan saya sangat senang kesan pertama sebelum menginjak tanah suci bahwa orang orangnya terbuka dan tidak sekaku yang saya bayangkan sebelumnya.
“Disambut” oleh Raja di pesawat
Ketika saya sampai di airport King Abdul Aziz – Jeddah, sudah ada petugas khusus dari KAUST yang menunggu saya di meeting point untuk membantu dalam hal imigrasidi bandara. Selesai dengan urusan imigrasi dan mengambil koper, sudah ada yang menunggu saya dengan membawa papan nama saya, rupanya dia adalah supir taksi dari KAUST yang akan mengantarkan saya ke kampus.
Suasana malam hari di bandara King Abdul Aziz-Jeddah
Supir taksi saya rupanya berasal dari daerah Kerala di India, perjalanan selama 1 jam ke kampus tidak terasa membosankan diiringi dengan lagu lagu India yang diputar olehnya serta diskusi kami mulai dari Bollywood hingga menu sarapan yang sehat. Akhirnya tibalah saya di kampus KAUST, Alhamdulillah lega rasanya karena perjalanan berjalan dengan lancar namun juga ada rasa deg-degan serta tidak sabar untuk memulai hari esok. Bagi kamu yang membaca post ini dan ingin mendaftar program VSRP, jangan ragu untuk mendaftar karena program VSRP bisa jadi menjadi jalan untuk melanjutkan studi di KAUST dan menambah ilmu serta experience di bidang riset.
21 Comments