Ditulis oleh RK Aditya dan Arief Yudhanto
Postdoctoral research (riset pascadoktoral) adalah riset yang dilakukan oleh individu yang baru menyandang gelar doktor (S3) dalam 5 tahun terakhir. Individu itu sendiri biasanya disebut sebagai research associate, postdoctoral research fellow, postdoctoral researcher. Sebutan singkatnya adalah ‘postdoc’. Program riset pascadoktoral dibuat oleh universitas untuk meningkatkan aktivitas dan misi riset dalam bidang yang spesifik. Dana risetnya dapat berasal dari internal universitas, proyek industri, kerjasama antarinstitusi/universitas, pemerintah dan lainnya. Postdoc bekerja di bawah asuhan profesor atau principal investigator di departemen, laboratorium, atau grup riset tertentu. Tujuan akhir postdoc adalah menghasilkan karya ilmiah berupa paper, hak paten/hak cipta, peralatan atau metode. Pada 1999, sebuah studi menunjukkan bahwa 43% paper yang diterbitkan oleh majalah Science ditulis oleh para postdoc.
Postdoc di KAUST
Di lelaman postdoctoral affair, KAUST tengah giat-giatnya mencari highest caliber Postdoctoral Fellows untuk mendukung misi-misi riset KAUST. Postdoc yang direkrut dari seluruh belahan dunia diharapkan membawa pengetahuan baru dan teknik-teknik yang inovatif untuk menciptakan lingkungan kolaboratif dan kondusif di mana gagasan dan kepeloporan secara terus menerus ditumbuhkembangkan.
Karena KAUST adalah universitas yang berbasis riset tidak mengherankan jika ia merekrut banyak sekali postdoc. Menurut data yang dikeluarkan pada Desember 2012, KAUST memiliki 325 postdoc. Namun, KAUST tengah mengejar target untuk mempekerjakan sekitar 1500 peneliti yang di dalamnya termasuk postdoc dan researcher (research scientist, senior research scientist, research engineer, research specialist).
Di KAUST, gaji postdoc biasanya dibayar oleh KAUST dan jalurnya adalah akademik (yang formalnya dapat melanjutkan karir sebagai assistant professor dan seterusnya). Untuk research scientist, jalurnya adalah riset yang gajianya dibayar oleh proyek riset.
Di KAUST, postdoc berada di posisi unik antara PhD student dan researcher. Visa postdoc dikategorikan visa belajar (student) bukan visa kerja. Karir ‘researcher’ diisi oleh research technician, research engineer, research specialist, research scientist, senior research scientist, principal research scientist dan assistant professor. Setelah itu jenjang karir berubah, posisi di atas research adalah faculty yang ditempati oleh associate professor dan professor. Namun, postdoc memegang peranan penting di KAUST sebagai katalis penelitian untuk memperkenalkan riset-riset unggulan di sejumlah pusat riset (research centers).
Kategori Postdoc di KAUST
Ada tiga kategori postdoc di KAUST yang diklasifikasikan berdasarkan pengalaman kerja dan lamanya kontrak.
-
Grade 1: mereka yang baru mendapat gelar doktor (PhD, Dr, Dr.Eng, Dr.Sc, ScD, Dr.rer-nat, Dr.-Ing. dan lainnya) namun belum punya pengalaman kerja (kontrak kerja berkisar antara 3 bulan – 1 tahun)
-
Grade 2: mereka yang bergelar doktor dan sudah punya pengalaman kerja baik di industri maupun akademia (misal: menjadi postdoc di universitas lain) (kontrak kerja berkisar antara 1-2 tahun)
-
Grade 3: para peneliti yang sudah berpengalaman. Secara jabatan, posisi dia mungkin akan turun dari posisi researcher di tempat lama menjadi posisi postdoc di KAUST. Namun, KAUST biasanya memberi biaya kompensasi tambahan (selain gaji) yang lebih besar. Kontrak kerjanya 2-3 tahun. (Catatan RK: Saya mendapat info bahwa banyak peneliti luar negeri dari US dan Eropa rela turun jabatan bahkan dari associate professor menjadi postdoc di KAUST karena benefit yang diberikan untuk golongan ketiga ini terbilang mewah.)
Kenapa nge-Postdoc di KAUST?
Saatnya merintis CV dan menjadi peneliti kelas dunia di KAUST. KAUST sebenarnya belum terlalu terkenal. KAUST memang dikenal sebagai institusi yang kaya, tapi proud maupun pride di bidang riset masih belum digoreskan dengan tinta emas. Jika anda lulusan universitas terkenal dan hanya mempunyai orientasi karir (atau dengan kata lain tidak mempunyai orientasi untuk mengejar uang dan umrah/naik haji) mungkin KAUST tidak menarik. Malah mungkin merasa tersinggung jika terjun bebas dan pindah ke KAUST. Kami bisa merasakan hal itu, karena postdoc bukan jenjang profesi dimana kita bisa meniti karir dan menikmati jerih payah kita. Postdoc tidak seperti faculty member (dosen, profesor) yang butuh kemapanan keluarga dan kestabilan dalam research fund. Dalam tahap postdoc kita benar-benar merintis CV dan berusaha keras untuk membuktikan bahwa kita layaknya seorang peneliti kelas dunia jika kita berada di universitas atau research group yang top. Postdoc kadang dilihat siapa yang menjadi mentor kita dan di institusi mana kita berada.
Benefit yang luar biasa dan eksplorasi penelitian tanpa batas. KAUST berusaha menarik high caliber researcher agar mereka mau pindah dari posisi yang ditempati. Oleh karenanya KAUST memberi tawaran dengan benefit yang lebih besar. Jadi jangan pernah berpikir KAUST mencari-cari PhD secara random. Dalam banyak hal KAUST bahkan membidik orang-orang tertentu untuk bergabung. Jadi KAUST sangat menginginkan ekosistem penelitiannya ditempati oleh orang-orang yang berkaliber tinggi dan bisa terus mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang tanpa batas dengan dukungan yang baik.
Membantu KAUST agar sejajar dengan universitas kelas dunia. Dengan visi yang tinggi dan terarah disertai dengan kemampuan internal yang bagus, KAUST bercita-cita untuk bisa sejajar dengan universitas top dunia. Dan dalam hal ini peran para postdoc sangat penting untuk menggenjok kualitas riset dan menaikan jumlah paper di KAUST. Dan terlibat dalam project besar ini rasanya akan justru membuat kita lebih bersemangat dalam melakukan riset.
Berapa gaji seorang Postdoc di KAUST?
Rentang gaji untuk postdoc per tahunnya adalah US$50,000-75,000 tanpa dipotong pajak penghasilan dan tanpa pengeluaran untuk listrik, air dan internet. Pengeluaran rata-rata per-bulan per-orang adalah US$600 (hanya untuk makan dan jalan-jalan). Tapi 3 bulan pertama pengeluaran akan banyak karena butuh membeli HP, kitchen set tambahan, kendaraan dan kebutuhan hidup lainnya. Tapi setelah 5 bulan kami yakin pengeluaran per orang akan normal. Gaji postdoc tersebut lebih kecil dibandingkan dengan gaji (sekaligus benefit berlipat-lipat dan kenaikan gaji) per tahun rata-rata untuk research scientist (US$90,000), associate professor (US$110,000) dan professor (US$150,000). Postdoc tidak mendapatkan benefit berupa tabungan, kompensasi pindah negara, paket pindahan barang dan lain-lain. Tetapi konon, gaji postdoc di KAUST saat ini termasuk yang tertinggi di dunia. Sebagai perbandingan, gaji postdoc di Masdar Institute UAE adalah US$70,000-80,000 per tahun, sedangkan biaya sewa rumah dapat mencapai 30% gaji per tahunnya, belum lagi biaya listrik, air, gas dan transportasi pribadi.
Catatan RK: Postdoc di KAUST tidak mendapat salary. Salarynya 0 US$. Sama seperti fellowship terkenal di Jepang (JSPS) juga tidak memberikan salary. Artinya kita secara hukum tergolong penduduk super miskin, karena tidak berpenghasilan. Cuma tunjungannya saja yang besar. Mirip seperti PNS dosen ya? Gaji pokok kecil, sampingan sana-sini. Di dalam term hukum ada beda antara salary, allowance atau stipend. Disini kita bilang secara general sebagai salary aja yah (biar tetep gaya, walau miskin). Selain mahasiswa, semua pegawai KAUST dalam perjanjian diminta untuk merahasiakan jumlah salary yang mereka dapatkan. Saya meyakini ada posisi Postdoc yang mempunyai salary setingkat dengan researchers atau bahkan ada juga postdoc yang mempunyai salary tidak jauh berbeda dengan student. Begitupun researcher, malah mungkin ada yang memiliki salary setingkat professor. Intinya KAUST akan menilai salary berdasarkan bidang yang digeluti, pengalaman dan tanggung jawab masing-masing. Namun KAUST juga memiliki perkiraan rata-rata gaji untuk tingkatan-tingkatan tertentu. Secara garis besar, gaji bersih postdoc di KAUST lebih besar daripada di Jepang (~340,000 yen/month), Eropa (~2500 euro/month) atau US (54,000 US$/year). Jumlah itu masih harus potong pajak sana sini, asuransi kesehatan, bayar apartemen, air, listrik, internet dan transport. Tapi perlu diingat biasanya postdoc di KAUST akan berkolaborasi dengan professor di US atau Eropa. Sehingga hampir tidak mungkin KAUST memberi gaji postdoc setara dengan gaji professsor di US atau di Eropa. Kalau seandainya lebih besar dan diketahui oleh partner kolaborasi akan menjadi tidak baik bagi hubungan partnership nantinya.
Selain mendapat gaji, apa saja benefit yang diberikan kepada postdoc di KAUST?
Salary belum cukup untuk mempengaruhi seseorang agar ia pindah ke KAUST. Benefit yang diberikan KAUST mencoba membuat net income anda tidak berkurang. Silahkan check disini: http://postdoc.kaust.edu.sa/benefits-and-support/benefits.html
- Postdoc yang mempunyai kontrak tiga tahun bisa meng-apply pension plan (pesangon setelah kontrak)
- Tiket pesawat gratis untuk liburan tahunan bagi postdoc dan anggota keluarga (sekitar SAR 4000 per orang per tahun)
- Tiket pesawat untuk datang ke KAUST dan kembali ke negaranya (repatriation allowance) diberikan bagi postdoc dan anggota keluarga pada akhir masa tugasnya
- Housing untuk postdoc juga sangat bagus dan memadai. Anda akan diberi rumah dua lantai (town house) dengan dua kamar tidur seluas 180 m² secara gratis. Namun jika anda memiliki dua anak atau lebih anda akan diberikan rumah 3-4 kamar yang lebih besar (di atas 230 m²) namun harus membayar biaya tambahan 170 US$/bulan (SAR 640).
- Biaya sekolah anak dari TK hingga SMA gratis. Tapi jika anak kita masih di bawah usia sekolah dan ingin memasukkannya ke child care kita tetap harus membayar. Child care ini bukan tempat penitipan perorangan, tapi dikelola secara profesional dan diakui secara internasional. (Silahkan liat tulisan dari Bunda Tiara, http://kaustina.org/fasilitas_nonakademik/sekolah-anak-di-kaust/)
- Premi asuransi kesehatan (BUPA) postdoc dan anggota keluarga di-cover sepenuhnya dan kita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit KAUST (Kaust medical center, atau KMC). Untuk biaya-biaya pengobatan tertentu, kita tetap melakukan co-payment yang jumlahnya kecil.
- Biaya yang dikeluarkan postdoc untuk kepindahannya ke KAUST akan dicover (misal untuk biaya pengurusan visa, transportasi)
- Anda akan diberi akses penuh ke fasilitas rekreasional KAUST tanpa membayar, kecuali jika ingin bermain bowling
- Laptop Macbook Pro 15″ terbaru + Apple monitor, PC atau workstation, SIM card gratis. Student juga mendapatkan benefit ini.
- Personal working room atau cubical dimana anda bisa menerima tamu atau mahasiswa yang ingin berkonsultasi
- Jika anda bekerja dengan komputer, anda bisa kebebasan dengan diberi account ke empat super computers di KAUST (bernama Shaheen). Nah, kebayang komputer anda jadi banyak banget.
Apa saja tanggung jawab Postdoc?
High gain high demand. Postdoc diminta aktif untuk menuliskan hasil risetnya di jurnal-jurnal internasional ternama. Belum ada angka yang resmi mengenai jumlah paper yang harus diterbitkan dalam satu tahun bagi postdoc. Tetapi ada juga profesor di KAUST yang mewajibkan postdoc-nya menerbitkan minimum 2 paper dalam setahun. Selain melakukan penelitian dan menulis paper, postdoc juga diminta sebagai co-advisor mahasiswa master atau PhD. Peran postdoc dalam hal ini adalah memonitor, mendorong dan memberikan konsultasi teknis atau non-teknis sehubungan dengan perkembangan riset sang mahasiswa. Peran sebagai co-advisor ini adalah sebagai latihan bagi postdoc jika kelak akan mengambil jalur akademik (baca: menjadi profesor) sebagai karirnya. Postdoc juga kadang diberi tanggungjawab untuk menjalankan proyek-proyek riset kerjasama dengan perusahaan atau institusi lain. Postdoc juga diminta melakukan kolaborasi dengan jaringannya di luar.
Bagaimana cara menjadi postdoc di KAUST?
Tentunya, langkah pertama menjadi postdoc adalah mencari informasi lowongan postdoc. Informasi lowongan khusus postdoc di KAUST, sayangnya, belum terintegrasi dengan baik. Tapi seseorang dapat mencarinya di website employment KAUST (http://www.kaust.edu.sa/employment/employment.html). Namun, website ini adalah website umum perekrutan pegawai dan tidak terbatas untuk postdoc saja. Selain itu, karena lowongan postdoc ditawarkan langsung oleh faculty member (associate professor atau professor) yang mempunyai dana project untuk meng-hire postdoc maka informasinya bisa langsung dilihat di research group atau research center masing-masing. Info tentang research center atau research group ada ada di sini.
Pengalaman RK: Saya mendapat informasi postdoc dari mailist bidang yang saya ikuti dan tidak melamar secara random tanpa adanya tawaran.
Pengalaman Arief: Saya mendapat informasi postdoc dari imechanica.org dan website research group.
Rekruitmen postdoc bisa dilakukan kapan saja dan tidak mengikuti kalender akademik seperti layaknya student. Tapi karena opening ini harus disetujui oleh dekan, biasanya departemen dalam satu fakultas mempunyai jadwal perekrutan yang bersamaan.
Bagaimana cara melamar posisi Postdoc?
Tentunya, cara melamar postdoc adalah mengirimkan aplikasi dan persyaratan postdoc lainnya kepada profesor yang dituju. Di dalam lowongannya, syarat-syarat dokumen yang diminta sudah ditulis dengan jelas. Umumnya, syaratnya adalah curriculum vitae (CV) dan letter of recommendations. Cara-cara membuat CV dapat dicari di internet.
Pengalaman RK: Untuk kasus saya, saya tidak perlu membuat motivation letter maupun research plan. Cukup CV dan referees’ email address and their positions.
Pengalaman Arief: Saya diminta mengirim CV (yang didalamnya berisi list of publication dan list of referees), satu copy paper yang pernah diterbitkan, slide presentation dari konferensi yang baru dihadiri, research vision (untuk kasus saya dokumen satu halaman inilah yang kemungkinan besar menentukan diterima-atau-tidaknya seseorang di grup saya).
Berapa lama prosesnya?
Pengalaman RK: Nah, ini yang biasanya ngebuat deg-degan. Perlu dimengerti bahwa dalam jenjang pendidikan tertinggi, tidak semua orang bisa menjadi ahli di bidang spesifik yang tawarkan. Sudah informasinya tidak terintegrasi, mencari orangnya pun tidak mudah. Jadi biasanya sang Professor menunggu 5-10 orang yang melamar sebelum menutup vacancy yg telah di advertise-nya. Jika dalam deadline vacancy tersebut tidak memenuhi kuorum (quota), biasanya openingnya di advertise lagi dan lagi dan lagi hingga dapet orang yang paling diinginkan oleh si Professor. Lain halnya dengan postdoc opening yang ditawarkan oleh NASA, NOAA, JSPS-Japan, von Humbolt-Germany. Biasanya dalam 1-2 bulan setelah deadline akan ada pengumuman apakah aplikasi kita diterima atau ditolak. Postdoc di KAUST atau di Universitas lainnya biasanya akan terus dibuka hingga mendapatkan orang yang paling cocok dan informasinya juga random alias tergantung rezeki. Jadi terkait informasi dan lamanya proses, KAUST tidak ada bedanya dengan univ-univ unggulan lainnya. Informasinya harus dikejar sendiri dan harus menunggu dengan lebih sabar. Untuk kasus saya, saya submit di bulan February dan mendapat balasan email di akhir Juni. Sampe saya lupa, kalau saya pernah daftar disana.
Pengalaman Arief: Sekitar satu minggu setelah saya mengirimkan CV lewat email, saya mendapatkan balasan dari profesor untuk penjadwalan interview.
Proses seleksinya bagaimana?
Pengalaman RK: Proses seleksi dimulai dengan respon positive dari lamaran email yang kita kirimkan. Biasanya kita diminta menjawab apakah kita masih tertarik dengan posisi yang dilamar di KAUST? Jika masih tertarik apakah bersedia untuk wawancara. Hal kedua adalah wawancara via sykpe dengan mentor atau supervisor yang membuka lowongan postdoc. Biasanya dalam tahap ini mentor sudah memiliki 3-10 orang candidate yang siap dikompetisikan. Jadi tetap berdoa dan berusaha. Jika sudah dikabarkan lolos wawancara tahap pertama kita akan menunggu kurang lebih satu minggu untuk wawancara dengan manager Human Resource (HR) di KAUST. Wawancara akan dilaksanakan via skype juga. Jadi kurang lebih setelah mendapat respon email positif hingga wawancara dengan manager HR butuh waktu 3 minggu.
Pengalaman Arief: Setelah profesor mempelajari CV saya, seminggu kemudian dia mengirim email dan menawarkan jadwal interview via Skype. Interview dilakukan oleh profesor saja. Dalam interview tersebut, profesor secara verbal langsung menawarkan posisi postdoc (saya kurang tahu ada berapa kandidat lain selain saya). Seminggu setelah itu saya melakukan interview dengan manajer HRD yang berlangsung hanya 3 menit. Namun, saya tetap harus menunggu official offer letter dari KAUST yang datangnya satu bulan kemudian (11 September 2013).
Pertanyaan wawancara apa saja?
Pengalaman RK: Karena posisi ini sudah spesifik biasanya kita banyak ditanya apakah kita expert di bidang yang dilamar dan diminta menjelaskan lebih detail. Kemudian banyak pertanyaan yang terkait dengan konfirmasi informasi dari CV yang kita tulis. Misalnya, benarkan paper kita sejumlah N? Bagaimana respon paper X di society kita, Apakah skill kita bisa digunakan untuk project yang dilamar, dll. Biasanya kalau dalam menit-menit pertama si Prof sudah menyukai kita maka dalam puluhan menit selanjutnya arah pembicaraan akan berganti menjadi satu arah. Kita tidak akan ditanya lagi, tapi justru akan mendengarkan penjelasan beliau terhadap project dia, benefit yang diberikan, lingkungan kerja di KAUST, peluang-peluang lain kalau menerima offer dari dia (seperti internship di UCLA, MIT dll), bahkan bocoran pelamar alias saingan kita dan posisi kita dibandingkan pelamar lainnya.
Pengalaman Arief: Saya diminta menjelaskan latar belakang pendidikan, riset yang sedang dilakukan. Profesor kemudian menjelaskan mengenai grup riset dan aktivitas yang mereka lakukan di KAUST. Setelah itu, beliau menjelaskan proyek yang akan kami lakukan bersama jika saya datang di KAUST.
Setelah wawancara, bagaimana kelanjutannya?
Setelah wawancara dengan profesor dan HRD, karena kita belum mendapatkan offer letter dari KAUST, maka posisi kita belum aman. Selama belum ada hitam di atas putih, maka kita harus tetap bersabar. Tahap selanjutnya: kita diminta untuk melengkapi berkas-berkas pre-employment documents sebagai berikut:
1. Sekurang-kurangnya tiga surat rekomendasi. Profesor dan KAUST kadang hanya membutuhkan dua surat, namun KAUST meng-hire perusahaan swasta yang berbasis di UK untuk melakukan personal background check dan menvalidasi kita secara objektif dan perusahaan tersebut menyuruh kita mengirimkan tiga surat rekomendasi. Perusahaan itu namanya www.xactcheck.com
2. Medical report (yang menyatakan kita bebas HIV, TBC, penyakit-penyakit kronik lainnya)
3. Transkrip dan ijazah S3
Dalam proses ini kita sudah langsung berkomunikasi dengan HRD bidang recruitment dan tidak dengan profesor lagi. Setelah ditemukan bahwa kita ini lolos secara akademik dan kesehatan, maka kita membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk mendapat surat resmi penerimaan yang ditandatangani oleh Vice President Research KAUST. Kita akan diminta menjawab dalam 1 minggu; jika tidak membalas, dengan otomatis offer terhadap kita jadi gugur. Terkait kesehatan, jika anda memiliki riwayat HIV, TBC atau memiliki tato yang terlihat, biasanya anda akan mengalami kesulitan.
Jika anda menerima tawaran dari KAUST anda harus berpisah dengan HR bidang recruitment. Berkas anda kemudian akan dilimpahkan ke HR bidang relocation. dan anda diberi account ke website www.movetokaust.com
Bagian dalamnya adalah seperti ini. Isi didalam portal tersebut adalah schedule persiapan mulai dari kita mendapat visa hingga kita datang.
Di dalamnya, terdapat timeline berisi prosedur mengenai cara mengundang anda. Begitu anda off schedule maka status di timeline akan diberi tanda kuning. Jika sudah benar-benar lewat maka akan menjadi merah. Tapi tidak ada penalty, itu hanya tanda agar kita bisa memenuhi berkas secepatnya.
Visa?
Setelah diterima oleh profesor, manager HR dan sudah mendapatkan official offer letter dari Vice President KAUST apakah kita bisa melakukan press release di facebook atau twitter? Oh, jangan-jangan! Posisi kita masih belum aman. Mengurus visa adalah tahap tersulit, setidaknya yang kami alami. Tahap ini membutuhkan kesabaran super tinggi; batas amarah perlu dinaikkan lagi. Kenapa? Karena ini adalah tahap di mana kita berhubungan dengan institusi Arab Saudi yang peraturannya sering kali berganti dan lambat dalam melayani. Harap diperhatikan bahwa Arab Saudi tidak mengenal visa turis. Semua yang ke Saudi harus mendapat sponsor; sedikit pengecualian untuk visa bisnis, walaupun ada pula syarat-syarat sponsornya. Jadi kedutaan Arab Saudi tidak melayani pengurusan visa. Kedutaan Saudi menunjuk travel agent resmi untuk bisa berhubungan dengannya.
Berkas-berkas untuk melamar visa untuk postdoc sangat-sangat rumit. Misalnya, semua berkas harus setidaknya di translate ke bahasa inggris dan mendapat legalisir dari Ministry of Foreign Affairs tempat negara kita lulus. Dokumen yang secara otomatis dikeluarkan tidak dalam bahasa inggris harus di translate oleh sworn/professional translator dan dilegalisir oleh notaris dan kedutaan arab Saudi. Hampir semua dokumen penulis penuh cap sana sini. Setelah berhasil mendapat visa, barulah anda dapat memberitahukan kabar baik ini kepada orang tua, dan profesor anda.
Tapi jika anda mengurus visa di Indonesia, lakukanlah proses pembuatan visa seperti yang telah di informasikan di website ini sebelumnya. (http://kaustina.org/beasiswa/pindah-ke-kaust/)
Selanjutnya, good luck, dan ditunggu kehadiran anda di KAUST sebagai postdoc!
Kontak kami
Jika anda ingin mendapatkan informasi tambahan mengenai postdoc di KAUST, silakan menghubungi kami:
Aditya “RK” Kartadikaria (Earth Science and Engineering). Email: [email protected]
Arief Yudhanto (Mechanical Engineering). Email: [email protected]
Referensi foto-foto:
http://www.pas.org.pk/vacancy-announcement-for-an-intern/
http://phillipkelley.net/the-worse-waiting-god-wishing-have/
http://facilities.kaust.edu.sa/Services/Pages/KAUST-Beach.aspx