Foto diatas quite special, karena menjadi bukti perjuangan seorang high quality jomblo dalam mencari cinta di 10 Umrah. Kita sangat-sangat menunggu cerita perjuangan unik si rantau Medan ganteng nan sholeh ini.
Satu hal intangible yang sangat disyukuri oleh warga KAUSTina adalah Ibadah umrah dan ziarah di Makkah dan Madinah secara gratis. Kalau di Jepang ada istilah Tabehodai-Nomihodai atau makan-minum sepuasnya, maka di KAUST ada istilah Umrah-hodai atau Umrah sepuasnya.
Umrah ini difasilitasi oleh KAUST secara gratis dengan jadwal keberakatan bus tiap hari Kamis (17.15-23.00) dan juga Jumat (13.30-22.00) minggu ke-2 dan ke-4. Kita hanya perlu datang ke terminal bis KAUST dan menunjukan tanda bukti warga KAUST. Jadi dalam satu bulan perjalanan ke Makkah terjadwal hingga 6 kali atau satu tahun 72 kali. Nah banyak sekali dan itu belum terhitung jadwal bus tambahan khusus ketika Ramadan.
Masih kurang juga? Jika masih kurang karena waktu drop-pick up yang terbatas, taxi KAUST bisa menghantar dan menjemput dengan tarif yang telah ditentukan oleh pihak KAUST. Untuk perjalanan KAUST-Makkah sekitar 250 SAR, namun untuk pick-up akan dihitung seperti round trip, yaitu hanya ~500 SAR (Rp. 1.5 juta). Dengan segala fasilitas tersebut umrah menjadi lebih mudah.
Warga KAUST ini humble-humble, karena saking mudahnya pergi ke Makkah untuk urusan foto selfie biasa-nya warga KAUSTina mencari waktu lain ketika sedang tidak beribadah. Tapi diatas adalah foto paparazzi yang diambil ketika melihat warga KAUSTina yang sedang umrah.
Semoga fasiltas ini menjadi motivasi teman-teman di Indonesia yang ingin datang ke KAUST.
Wassalam,