Ditulis oleh: Arief Yudhanto
Burhan mempertahankan disertasinya yang berjudul “Self-assembled Block Copolymer Membranes with Bioinspired Artificial Channels” di bawah bimbingan Prof. Suzana Nunes (Nanostructured Polymeric Membrane Lab, Biological and Environmental Science and Engineering Division). Sidang doktoral diadakan pada Kamis, 19 April 2018.
Struktur yang tersedia di alam seringkali menginspirasi manusia dalam mendesain teknologi. Demikian juga dengan riset Burhan. Disertasinya membahas soal membran biomimetik yang terbuat dari block copolymer sebagai sarana untuk memilah-milah protein atau pemurnian air, menyerupai membran biologis yang ada di alam. Ciri khas membran yang dikembangkan dalam penelitian Burhan adalah strukturnya yang sangat teratur dengan ukuran pori yang seragam dan komposisi kimia yang dapat disesuaikan, menyerupai saluran-saluran yang ada dalam membran biologis. Pertama, Burhan mengembangkan sebuah metode semi-empiris berdasarkan prinsip-prinsip termodinamika, yang digunakan untuk menentukan komposisi solvent (pelarut) guna menghasilkan membran dengan ukuran pori-pori yang optimum. Efektivitas pori-pori ini diukur melalui kemampuan membran dalam melakukan segregasi partikel.
Skematik, gambar SEM (a) dan TEM (b) dari salah satu membran yang dibuat dalam disertasi Burhan (sumber: Sutisna, B., et al., 2017. Small)
Selanjutnya, membran biomimetik dibuat menggunakan berbagai varietas block copolymer yang disintesis oleh kolaborator riset di grup Prof. Nikolaos Hadjichristidis (Polymer Synthesis Laboratory, Physical Science and Engineering Division). Membran-membran yang dihasilkan memiliki geometri pori-pori dan struktur kimia yang dapat memisahkan partikel berdasarkan ukuran molekul dan interaksinya dengan pori-pori membran. Dalam penelitiannya, Burhan banyak menggunakan mikroskop elektron (SEM dan TEM) yang ada di KAUST, serta melakukan eksperimen menggunakan X-ray intensitas tinggi di fasilitas synchrotron yang ada di Brazil dan Cornell. Membran yang dikembangkan dalam riset ini berpotensi sangat besar menjadi membran generasi baru untuk diaplikasikan dalam bidang farmasi dan pemurnian air. Dari disertasi dan risetnya di KAUST, Burhan sudah (dan akan) mempublikasikan 8 artikel di jurnal internasional.
Burhan menyelesaikan S1 dari Teknik Kimia ITB pada 2009. Selain menempuh program S2 dan S3 di KAUST, Burhan juga sempat menyelesaikan program post-Master di TU Eindhoven, Belanda. Burhan juga aktif sebagai konduktor angklung yang rutin melakukan konser musik berkala di kampus. Burhan rencananya akan bergabung dengan Okinawa Institute of Science and Technology (OIST), Jepang, sebagai peneliti.