Menarik sekali membahas hashtag #2019GantiPresiden ini.
Tulisan ini murni atas request dari sponsor KAUSTINA.org yang telah ikut urunan membiayai biaya hosting-web dengan syarat admin mau memposting tulisan tentang #2019GantiPresiden. Oleh karena itu, Admin pun akhirnya memberanikan diri untuk menjawab tantangan itu demi perpanjangan hosting-web ini apalagi karena tema #2019GantiPresiden tersebut sangat relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Ide pembangunan KAUST sendiri lahir dari cita-cita Raja Abdullah sendiri yang sudah diidam-idamkan beliau lebih dari 25 tahun. Raja Abdullah adalah Raja Saudi sebelum Raja Salman. Mimpi ini baru mulai direalisasikan pada tahun 2007 dengan memanggil para petinggi Saudi Aramco untuk menghandle pembangunan kampus ini. Pembangunannya pun sangat dikebut dan alhasil kelas pertama bisa dilaksanakan September 2009. Denger-denger dari senior, kala itu keseluruhan fasilitas kampus belum selesai, dan mereka (mahasiswa, dosen) pun masih harus ditempatkan di Kota Jeddah, satu jam dari kota Thuwal, di mana KAUST berlokasi, tinggal di hotel yang disewa khusus oleh KAUST. Tiap hari Jeddah-KAUST demi penyelenggaraan kuliah. Saat itu ramai sekali mahasiswa Indonesia, mungkin sekitar 20-an orang sebagai mahasiswa Master, yang direkrut langsung dari Indonesia dari universitas-universitas ternama seperti ITB, UI, UGM, ITS dan beberapa mahasiswa Indonesia yang lulus S1 dari UC Berkeley, USA dan NTHU, Taiwan. Bahkan orang-orang super ini sudah dapat allowance (gaji) dari KAUST bahkan sebelum mereka lulus kuliah di Indonesia. Beberapa ada yang sudah lulus kuliah di Indonesia tetapi karena kampus KAUST belum kelar, agar gak lari ke lain hati, KAUST jadi terpaksa harus mengirim mereka keluar negeri untuk summer school atau kegiatan lain yang memperkaya talenta-talenta mudah Indonesia ini. Ya semacam sistem ijon.

Kembali ke topik utamanya tentang presiden, Presiden (Rektor) pertama KAUST bernama Choon Fong Shih. Sebelum gabung ke KAUST, beliau merupakan Presiden National University of Singapore (NUS) selama 9 tahun, salah satu kampus terbaik di Asia dan Dunia. Yang menarik bagi penulis, kami punya kemiripan dalam bidang research yaitu mendalam bidang fracture mechanics, walaupun selama di KAUST beliau mungkin tidak aktif lagi di research ini. Banyak perkembangan yang telah dibuatnya untuk KAUST, tapi yang ingin saya soroti adalah 1 hal: beliau selalu makan di Diner, cafetaria kampus. Ini penampakan yang sangat jarang terlihat di Indonesia. Selama 5 tahun saya di ITB belum pernah lihat rektor ITB makan di kantin GKU… hehehe. Prof. Shih turun dari jabatannya Juli 2013. Penggantinya pun tak kalah mentereng, Prof. Jean Lou Chameau.

Sebelum jadi Presiden KAUST, Prof. Chameau adalah Presiden Caltech alias California Institute of Technology, kampus terbaik bidang terknologi dan sains di dunia. Beliau menjadi orang nomor #1 di Caltech selama 9 tahun sebelum akhirnya memutuskan pindah ke KAUST. Kebayang gak, orang dari kampus nomer wahid dunia, mau pindah ke kampus baru tanpa reputasi, pasti kompensasinya GUEDEEE banget hahaha. Tumbuh besar di Perancis, beliau mendapatkan PhD-nya dari Stanford University. Banyak yang telah dilakukan beliau untuk kampus ini tapi yang menarik dari beliau adalah style-nya yang santai. Yang selalu saya perhatikan dari beliau adalah sepatunya. Biasanya ketika menghadiri acara resmi, orang akan cenderung memadu setelan jas nya dengan sepatu formal model van toefl yang mengkilat, sedangkan beliau selalu santai dengan sepatu sneakers-nya yang berwarna hitam dengan warna garis-garis hijau muda di sol sepatu… mungkin merek Nike atau Adidas. Pemandangan yang sangat menarik :). Beliau pun akhirnya menyudahi masa jabatan-nya setelah 4 tahun di sini tepatnya pada Agustus 2017.

Semenjak saat itu, penggantinya pun terus dicari. Sangking susahnya, tak dapat dapat juga meski sudah satu tahun berlalu. Sejak Agustus 2017, KAUST dipimpin oleh Mr. Nadhmi Al-Nasr. Beliau ada orang hebat di balik megahnya KAUST. Orang pertama yang dipanggil Raja Abdullah untuk mendesain KAUST. Pernah saya dengar sendiri dari beliau ketika beliau membuka konferensi yang diadakan oleh laboratorium saya. Pada pembukaan konferensi tersebut Mr. Nadhmi sedikit bercerita bagaimana awalnya KAUST didesain. Mereka membuat komite dan berkeliling ke kampus-kampus ternama di dunia dengan SATU pertanyaan khusus kepada rektor universitas-universitas top tersebut: “If you have anything to build the campus you are leading now, from zero, from scracth… how will you do it…”, berdasarkan info-info ini kemudian mereka merumuskan KAUST ini. Info lengkap beliau bisa dilihat di sini [KLIK]. Posisi beliau saat ini pun masih interim atau sementara selagi proses pencarian presiden yang sebenarnya.

Setahun berlalu, belum juga kunjung tiba… Inshallah tahun 2019, KAUST punya presiden baru… Ganti Presiden… Janji saya pun terpenuhi kepada sponsor Mas Tyas Mirasih… #2019GantiPresiden… Presiden KAUST tapinyaaaa… hahahaha

Kalo kamu??? Kapan ganti status dari Jomblo? ahahahahaha

Leave a Comment

Your email address will not be published.