Sama dengan jawaban di atas, kalau di kampus (dalam tembok KAUST) kita bebas berpakaian apa saja selama masih sopan. Kalau keluar kampus (keluar wilayah KAUST/di luar tembok KAUST), pada umumnya perempuan memakai abaya (pakaian sejenis gamis berwarna hitam). Begitu pula teman-teman wanita non-muslim di sini: mereka diwajibkan memakai abaya jika pergi ke luar kampus. Tapi […]

Mahasiswi tidak harus membawa mahram. Wanita bisa keluar sendiri di areal kampus dan juga mall-mall terdekat di daerah Jeddah dan sekitarnya. Banyak sekali wanita wanita single disini baik mahasiswa maupun pekerja. Beberapa alumni KAUST yang berasal dari Indonesia dulu juga banyak yang single. Dan sudah menjadi hal yang lumrah dan […]

Tentu tidak. Berdasarkan data tentang komposisi negara asal mahasiswa tahun 2010-2012, jumlah mahasiswa non-muslim lebih banyak. Sejak tahun 2012 diberlakukan kuota tambahan untuk mahasiswa asal Saudi Arabia, sehingga sekarang jumlah mahasiswa muslim relatif lebih banyak. Namun demikian, agama bukan merupakan pertimbangan dalam menyaring mahasiswa baru.

Dalam acara orientasi mahasiswa 2010, pihak kampus mengumumkan bahwa komposisi mahasiswa terbanyak berasal dari Cina, disusul oleh Meksiko, Saudi Arabia dan belahan dunia lain. Tahun 2011, komposisi mahasiswa baru ditunjukkan oleh gambar berikut: